Always Be Professional

Search This Blog

March 13, 2020

Komponen Sistem Multimedia : Audio


Setelah membahas 2 komponen sistem multimedia, sekarang kita akan membahasa komponen multimedia yang ketiga yaitu audio. Audio merupakan suara atau bunyi yang dihasilkan oleh getaran suatu objek benda. Banyak seklai benda yang bisa menimbulkan suara atau bunyi. Audio merupakan pemanis dan penjelas dalam sebuah multimedia. Biasanya audio digunakan untuk music, sound effect, ataupun sebagai backgroud video.

Sumber penghasil suara sudah banyak ditemukan. Tidak hanya benda bahakan ketika kita berbicara dan membuat sebuah interaksi, hal tersebut digoolongkan kepada suara atau bunyi. Alat penghasil suara yang kita kenal sejaka dari dulu adalah pastinya lat music seperti gitar, piano, biola, dan lain sebagainya. Dizaman sekarang yabng penuh akan teknologi suara juga dapat dihasilkan dari sebuah alat audio digital.
Berikut adalah hal yang perlu diketahui mengenai audio sebagai komponen sitem multimedia :

1. Amplitudo
Ampitudo merupakan keras lemahnya bunyi atau apabila pada gelombanga di definisikan sebagai tinggi rendahnya sebuah gelombang. Pada audio, amplitudo mempunyai satuan tersendiri yaitu decibel atau yang disingkat (db). Decibel dapat diartikan sebagai level tekanan sebuah suara. Level standar tekanan suara yang dapat di dengarkan manusia pada audio digital adalah 89 db. Apabila ber;ebihan maka hal tersebut embahayakan bagi indra pendengaran. Tekanan suara diatas 89 db dapat menyebabkan gendang telinga rusak dan menyebabkan ketulian.

2. Kompresi
Sama halanya dengan gambar, audo juga mempunyai kompresi yaitu lossy dan lossless kompresi. Lossy kompresi adalah jenis kompresi yang tidak meghilangkan data sehingga membuat sangat mirip detailnya dengan yang asli. Sedangakan lossless adalah jenis kompresi yang menghilangakan data dari audio serta detail-detail yang memang tidak bisa didengarkan secara umum. Konsep da tujuan adanya kompresi adalah untuk mengecilkan file audio sehingga bisa diakses oleh semua orang.

3. File format
Secara umum ada 3 kelompok  utama dari format file audio yaitu uncompressed audio, lossless compression audio dan lossy compression audio.
Uncompressed format audio, seperti WAV, AIFF, AU atau raw header-less PCM
Format dengan kompresi lossless, seperti FLAC, Audio (nama file ekstensi APE), Monyet WavPack (nama file ekstensi WV), shorten, TTA, ATRAC Advanced Lossless, Appl Lossless, MPEG-4 SLS, MPEG-4 ALS, MPEG-4 DST, Windows Media Audio Lossless (WMA Lossless)
Format dengan lossy compression, seperti MP3, Vorbis, Musepack, AAC, ATRAC dan lossy Windows Media Audio (WMA).

Berikut adalah penjelasan singkat mengenai format file audio yang palinga banyak digunakan :

WAV (WAVE-form)

File format  & Extension : .wav atau .wv
Bit rate : 500 kbps
Compression : uncompressed
Common user :  format WAV menjadi pilihan untuk mengedit audio high-fidelity. Software yang dapat menciptakan WAV dari Analog Sound misalnya adalah Windows Sound Recorder WAV adalah data tidak terkompres, sehingga seluruh sampel audio disimpan semuanya di harddisk.

MPEG Layer 3 (MP3)

File Format : *.mp3
Bit Rate : 500Kbps
Compression : lossy compression
Common User : Merupakan format audio yang sering digunakan yang biasa digunakan sebagai output file audio. MP3 memiliki kapasitas yang lumayan kecil.

Ogg dan Ogg Vorbis

File Format *.ogg, *.ogv, *.oga, *.ogx, *.ogm, *.spx, *.opus
Bit Rate : 112 kbps
Compression : lossy audio compression
Common User : Merupakan codec audio gratisan. Menghemat penyimpanan memori, karena kapasitas rendah. Masih sedikit player yang mendukung format ini.
audio OGG juga telah melalui proses kompresi dengan menghilangkan file-file suara yang tidak diperlukan, jadi suara yang dihasilkan tidak terlalu bagus.


No comments:

Post a Comment